Belakangan ini angka penyebaran Covid-19 semakin meninggi hingga akhirnya pemerintah pun melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Lonjakan ini tak terjadi hanya di ibu kota saja melainkan di banyak daerah pulau Jawa dan Bali.
Dilansir dari Hackensack Meridian Health, studi mengungkapkan bahwa virus bisa mengapung di udara dan menempel pada pakaian. Covid-19 disinyalir bisa menempel pada pakaian hingga dua hari, sementara pada permukaan padat bisa hingga 7 hari.
Virus jika terkena panas yang tinggi bisa menjadi tidak atif dalam waktu 5 menit.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari De Montfort University (DMU) mengungkapkan bahwa virus memiliki kemampuan bertahan yang berbeda pada setiap jenis kain. Bahan polyster dianggap memiliki resiko penularan tertinggi, lalu diikuti bahan kapas 100% dan policotton.
“Temuan kami menunjukkan bahwa tiga dari tekstil yang paling umum digunakan dalam perawatan kesehatan menimbulkan risiko penularan virus. Jika perawat dan petugas kesehatan membawa pulang seragam mereka, mereka bisa meninggalkan jejak virus di permukaan lain,” ungkap ahli mikrobiologi Dr Katie Laird.
Tips Mencuci Pakaian di Masa Pandemi Covid-19

Laird juga menyarankan agar para tenaga kesehatan mencuci seragam mereka di rumah sakit agar virus tak menyebar ke luar rumah sakit. Sementara bagi non tenaga kesehatan diharapkan bisa mencuci pakaian secara efektif seperti:
1. Masukan pakaian dan masker yang telah digunakan ke dalam mesin cuci,
2. Jangan kibaskan pakaian kotor agar tidak melepaskan virus ke udara,
3. Cuci pakaian kamu dengan air hangat sesuai pengaturan mesin cuci,
4. Jika kamu memiliki pengering, letakkan pakaian kamu di sana, daripada menjemurnya dengan pakaian lain.