B isnis sepatu merupakan bisnis yang cukup menjanjikan di era sekarang. Meskipun saat ini brand-brand luar negeri cukup menguasai pasar sepatu di Indonesia, tetapi perlahan perkembangan sepatu lokal juga mulai mengalami perkembangan. Seperti salah satu sepatu lokal yang dikenal dengan nama Footstep Footwear.
Sang pemilik Footstep Footwear Muhammad Randy Oktaviano mengungkapkan awal munculnya ide membuat bisnis sepatu karena kesukaannya mengoleksi berbagai jenis sneakers. Berdiri sejak tahun 2015, Footstep Footwear di awal mula berdirinya hanya menjual produknya secara online saja.
Kelebihan dari sepatu Footstep Footwear adalah produksinya yang dibuat secara handmade oleh pengrajin lokal dan bentuk sepatunya presisi antara kanan dan kiri.
Saat itu, Randy memanfaatkan forum kaskus untuk melakukan transaksi jual belinya. Bermodalkan Rp. 3 juta, Randy bisa memproduksi 40 pasang sepatu. Selang beberapa lama, permintaan konsumen meningkat hingga bisa mencapai 100 pasang sepatu.
Usai mendapatkan kesuksesan melakukan penjualan secara online, akhirnya Randy menyewa sebuah toko untuk membuka penjualan produk Footstep Footwear secara offline yang berlokasi di Metro Indah Mall. Meski demikian, Randy mengklaim bahwa penjualan secara online jauh lebih tinggi dibanding penjualan offline.
Strategi paid promote di Instagram dianggap memberikan pengaruh yang besar terhadap kesuksesan Footstep Footwear hingga saat ini.
Bahkan dari stratregi promosi tersebut, kini Footstep Footwear sudah memiliki banyak reseller dan tersebar di berbagai marketplace kenamaan.
Randy pun tak mengelak jika andil teknologi sangat membantu pengembangan bisnisnya ini. Dalam satu bulan ia bisa menjual 200 hingga 300 pasang sepatu.
Namun, dampak teknologi juga membuat pembelian produk Footstep Footwear lebih banyak dari luar Bandung. Tercatat, Bekasi, Jakarta, dan Medan merupakan tiga kota dengan animo pembelian tertinggi.
Produk Footstep Footwear sendiri terdiri dari berbagai jenis sepatu seperti running shoes, sneaker, hingga sepatu neo leather.
