B erbisnis di sektor craft merupakan sektor yang cukup potensial terlebih jika kita memiliki passion di bidang craft. Hal ini juga yang dimanfaatkan oleh Ajeng Puspitasari dengan menciptakan Cerahnian.
Cerahnian kan identik dengan kata yang positif, jadi kita berharap bisnis kita dan juga konsumennya mendapatkan sesuatu yang baik.
– Founder Cerahnian, Ajeng Puspitasari
Cerahnian merupakan brand yang bergerak di bidang retail merchandise, souvenir dan juga leather craft. Leather craft di sini meliputi id card, pie wallet, pouch dan clutch.
Menariknya, Cerahnian hadir dengan keunggulannya yang mana memberikan produk custom sesuai keinginan dari konsumennya mulai dari pemilihan desain dan juga bahannya.
“Awal kita membentuk bisnis karena kita ingin punya produk yang bisa dipakai sehari-hari tetapi bentuk dan desainnya sesuai selera penggunanya,” tutur Ajeng.
Memulai bisnisnya dengan modal diangka Rp. 100 juta hingga Rp. 125 juta, Ajeng mengakui kini omset yang didapatkannya bisa mencapai angka Rp. 50 juta hingga Rp. 75 juta.
Ajeng sendiri memanfaatkan media sosial serta marketplace sebagai medium untuk ia menjual produk-produknya. Saat ini penjualan secara online dianggap sebagai medium yang paling potensial untuk meningkatkan penjualan mereka.
“Kenapa kita pakai marketplace karena sekarang itu udah jamannya digital, jadi sekarang banyak orang sudah melek internet dan itu jadi peluang bisnis buat kita,” tambah Ajeng.
Hingga saat ini pemasaran Cerahnian sudah tersebar hingga ke luar pulau Jawa. Terakhir, Cerahnian mendapatkan beberapa pesanan produk custom dari Papua.
Cerahnian sendiri membanderol produknya dari harga Rp. 5 ribu hingga Rp. 25 ribu untuk wedding souvenir serta dari Rp. 25 ribu hingga Rp. 500 ribu untuk produk custom berdasarkan tingkat kesulitan.
