Pasangan Desainer Ini Ubah Limbah Plastik Jadi Furniture yang Menarik

Alexander Groves dan Azusa Murakami

Sampah plastik menjadi permasalahan yang tidak ada surutnya di hampir seluruh negara. Meskipun di berbagai negara banyak mengampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik, nyatanya limbahnya masih banyak berserakan dan mencemari laut.

Limbah plastik merupakan jenis limbah yang membutuhkan ratusan tahun agar terurai secara alami.

Melihat fenomena ini, pasangan desainer Alexander Groves dan Azusa Murakami membuat sebuah inovasi dengan menyulap limbah plastik di laut menjadi berbagai perabotan rumah tangga dengan tema kontemporer.

Memulai dengan mengambil limbah plastik di area East Sussex, Inggirs, lama kelamaan kedua pasangan desainer ini mulai memasuki kawasan lainnya untuk mencari limbah plastik yang semakin banyak lagi.

limbah plastik jadi furniture
ft.com

 

Kedua desainer yang merupakan bagian dari Studio Swine ini melakukan pengerjaan pengelolaan limbah sampah plastik langsung dari atas kapal. Keduanya memulai dengan mengumpulkan limbah, lalu melakukan peleberuan, hingga melakukan proses pembentukan.

Dari cara tersebut akhirnya terciptalah berbagai perabotan yang cantik salah satunya kursi dan meja santai. Limbah plastik yang digunakan meliputi botol plastik, jaring hingga tali pancing yang sengaja dibuang ke laut.

mengelola limbah plastik
ft.com

 

Dalam melakukan pengelolaan limbah plastik ini, Groves mengakui bawa dirinya bukan ingin mendapatkan keuntungan secara finansial. Ia lebih menginginkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat berkenaan limbah plastik yang semakin hari semakin mencemari berbagai laut di bumi.

Untuk kamu yang penasaran dengan langkah Groves dan Murakami, kamu bisa mengunjungi Instagram @studio_swine untuk melihat aktivitas keduanya. Yuk mulai tanamkan diri untuk mengurangi penggunaan plastik demi meminimalisir pencemaran lingkungan.