Belakangan ini, pemerintah terlihat tengah gencar menggaungkan untuk memajukan produk-produk lokal. Setelah beberapa hari lalu, Presiden Jokowi mengampanyekan untuk cinta produk lokal dan benci produk asing, kali ini Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa keberpihakan pada produk lokal dan UMKM merupakan investasi yang strategis.
Produk lokal dan UMKM akan jadi tumpuan untuk perkembangan ekonomi nasional nantinya.
Dalam keterangan persnya, Erick menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mengembangkan produk-produk lokal ialah dengan memberikan ruang kepada para pelaku bisnisnya. Sarinah dianggap jadi panggung yang tepat untuk para pelaku UMKM memamerkan karya mereka.
“Membesarkan UMKM menjadi syarat untuk berlanjutnya perekonomian Indonesia. Di sisi lain, Sarinah dan layaknya semua BUMN diberi penugasan untuk meningkatkan kapasitas mereka agar menjadi pemain global,” ungkap Erick.
Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk menyediakan panggung bagi para komunitas dan kreator seni di sektor ekonomi kreatif. Fetty menambahkan bahwa pihaknya akan merubah konsep Sarinah menjadi Mal Komunitas.
Transformasi dari Sarinah ini bisa terealisasi setelah melibatkan banyak stakeholders mulai dari komunitas, pelaku brand lokal, akademisi hingga pihak BUMN. Tak hanya itu, saat ini Sarinah juga tengah menggodok Sarinah Pandu, yaitu wadah peningkatan kapasitas UMKM sekaligus sebagai promotor gerakan Cinta Indonesia dan Brand Lokal Keren dengan asas keberlanjutan.
Mengusung konsep retail terpadu, Sarinah akan dibuat untuk jadi destinasi wajib wisatawan domestik dan mancanegara untuk berbelanja produk-produk lokal. Meski demikian, sebenarnya Sarinah sendiri sudah bertransformasi sejak tahun lalu untuk berpihak pada UMKM.
Melihat perkembangan zaman yang sudah serba digital juga, Sarinah mulai melakukan pemasaran melalui digital serta mengembangkan ekosistem online store. Demi meningkatkan eksistensinya, Sarinah juga mulai berkolaborasi dengan pelaku bisnis di sektor regional dan juga global.
