Brand furniture lokal Dio Living baru saja meluncurkan koleksi terbarunya yang bertajuk Koleksi Fase 2, Jelajah Nusantara di Sarinah, Jakarta. Pada koleksi barunya ini, Dio Living menceritakan keunikan dan kekayaan budaya serta alam yang ditransformasikan dalam setiap lekukan produknya.
Kriya termasuk 3 besar penyumbang PDB ekonomi kreatif nasional dengan kisaran 14 sampai 15 persen.
– Angela Tanoesoedibjo, Wamenparekraf –
Produk-produk terbaru dari Dio Living ini juga didesain oleh desainer muda Indonesia yaitu Hendro Hadinata, Cynthia Budijono dan Eugenio Hendro. Hendro Hadinata mengangkat flora di sekitar Sungai Musi yang ditransformasikan dalam bentuk lampu lantai.
Sementara Cynthia Budijono menitikberatkan pada kombinasi budaya Bali seperti bangunan tradisionalnya yaitu Bale Daja yang diimplementasikan pada furnitur Tabanan. Furnitur ini sendiri juga terinspirasi dari kehidupan masyarakan dan budaya Tabanan Bali.
View this post on Instagram
Terakhir adalah karya dari Eugenio Hendro yang mengangkat kebudayaan Minahasa dan terinspirasi dari warna hijau dan bentuk kawah Danau Linow. Bentuk dan struktur kasar bebatuan Minahasa atau yang dinamakan Watu Pinawetengan yang merupakan kebudayaan batu besar (megalitikum) jadi penafsiran Eugenio dalam koleksinya ini.
Untuk kamu yang penasaran dan tertarik dengan Koleksi Fase 2, Jelajah Nusantara dari Dio Living, kamu bisa mengunjungi Instagram @dioliving atau langsung ke website resminya di www.dio-living.id. Koleksi-koleksinya ini juga bisa dilihat langsung di berbagai tempat seperti Jakarta Design Center, Senayan City, Sarinah, SCBD dan Plaza Senayan.
Credit: Cover Photo by instagram.com/studio_hendro_hadinata
