Belakangan ini, nama Siti Nur Jazilah atau yang akrab disapa Lisa tengah ramai diperbincangkan. Pasalnya, Lisa merupakan korban penyiraman air keras yang kini menjadi entrepreneur aksesoris. Lisa juga dikenal sebagai wanita Indonesia pertama yang melakukan transplantasi wajah.
Lisa merupakan korban penyiraman air keras yang dilakukan mantan suaminya pada 2004 silam.
Selama menjalani perawatan, Lisa kerap dibantu oleh para dokter untuk belajar keterampilan seperti menjahit hingga menyulam. Hal ini ternyata dipelajari benar-benar oleh Lisa hingga akhirnya berhasil membangun brand aksesoris bernama Lisa Jewelry Handmade.
Bisnis aksesoris ini pertama kali berdiri pada tahun 2016 dan banyak menghadilkan produk-produk kalung serta bros dari bebatuan. Wanita asal Surabaya tersebut mengakui bahwa dalam penciptaan produknya, dirinya selalui menyesuaikan dengan tren yang sedang berkembang.

Dalam menjual produknya, Lisa menggunakan channel penjualan online dan juga offline. Lisa kerap kali memasarkan koleksi-koleksi aksesorisnya di berbagai acara kedokteran. Tak hanya itu, koleksi aksesoris Lisa Jewlery juga kerap jadi langganan ibu-ibu pejabat.
Lisa yang saat ini sudah terbilang sukses, kini mulai kembali bangkit dari pengalaman buruk yang pernah menimpa hidupnya. Dengan adanya Lisa Jewelry, Lisa merasa bahwa hidupnya saat ini sudah jauh lebih baik.
“Keadaannya sudah jauh lebih baik. Secara sosialisasi juga sudah membaik karena aku sudah tinggal di luar (rumah sakit) lumayan jadi sudah terbiasa. Sekarang sih nggak begitu ada kesulitan,” ungkap Lisa seperti yang dilansir dari Wolipop.

Tak hanya ingin menjadi pengusaha, Lisa juga mengakui bahwa dirinya ingin menjadi inspirasi dan motivator bagi orang lain. Ia merasa pengalaman hidupnya ini bisa menunjukkan bahwa siapapun kita bisa menemukan kesuksesan.
“Kalau aku kan secara akademi kurang. Aku cuma lulusan SMP jadi kalau bekerja di perusahaan itu nggak mungkin. Jadi aku ingin menunjukkan bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang sesuai dengan talenta. Pokoknya kamu sukanya apa ya kamu jalani,” tutup Lisa.