B andung tak pernah kehabisan ide untuk mengeluarkan inovasi di sektor bisnis kreatif. Menjamurnya berbagai model fashion saat ini juga tak membuat warganya kehabisan ide untuk terus berinovasi. Salah satunya terdapat sebuah brand asal Bandung bernama Atavaka yang memiliki ciri khas desainnya yang bercorak abstrak dengan berbagai warna yang menjadi pilihan.
Awal mula terbentuknya Atavaka, ialah ketika dua pemiliknya Handika Eka Putera dan M. Marta Adiyaksa membuat kaos bercorak abstrak sebanyak sepuluh jenis. Saat itu keduanya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan menjual produknya hanya ke teman-teman terdekatnya saja.
Namun siapa disangka, berawal dari penjualan hanya ke teman dekat akhirnya produk keduanya dikenal banyak orang. Saat itu keduanya memang menerapkan teknik promosi yang dinamakan Word of Mouth (WOM) atau biasa disebut teknik promosi dari mulut ke mulut.
Sebelum ada internet, promosi melalui metode dari mulut ke mulut merupakan metode yang paling efektif, atau dalam istilah orang Jawa mengatakan “gethok tular”.
Brand yang sudah berdiri sejak tahun 2014 ini mengakui bahwa keunggulan produknya dari desainnya yang mereka anggap unik. Desain yang mereka gunakan juga diklaim sebagai pembeda antara brandnya dengan brand lainnya.
Menyasar anak-anak remaja hingga dewasa, Atavaka tahu betul produk seperti apa yang anak muda saat ini sukai.
Jika melihat berbagai produknya baik itu berupa pakaian, tas, jaket, ataupun topi memang sangat cocok digunakan oleh anak-anak muda.
Pemilihan warna dan corak pada produknya seperti memang sudah dipikirkan betul sesuai segmentasi yang mereka incar.
Melakukan pemasaran melalui media sosial membuat produk Atavaka harus menarik secara tampilan. Hal ini karena visual yang eye catching merupakan daya tarik terkuat untuk menarik konsumen.
Hal itu juga disadari betul oleh Atavaka sehingga konsep Tie Dye yang menjadi ciri khas mereka dibuat semenarik mungkin. Tak hanya menjual produknya melalui media online, produk-produk Atavaka juga sudah tersedia di berbagai toko besar di Indonesia.
