Geliat Brand Lokal: Mailo, Brand Fashion Untuk Para Remaja Kekinian

brand lokal

B isnis di sektor fashion semakin harinya semakin menggeliat dan memunculkan banyak brand lokal yang hadir dengan berbagai inovasi. Hal ini terlihat di acara Kickfest yang diadakan pada akhir Oktober lalu di Bandung. Terlihat beberapa brand lokal baru mewarnai stand Kickfest, seperti salah satunya Mailo.

Mailo merupakan brand lokal asal Bandung yang didirikan sejak tahun 2013 oleh tiga mahasiswa.

Owner Mailo, Wicky Edo, menyebut bahwa Mailo mulai serius menekuni bisnisnya sejak lulus kuliah tepatnya pada tahun 2016. “Dirintisnya sejak 2013, tapi berkembangnya agak lama dan tahun 2016 saat lulus kuliah baru mulai serius mengembangkan Mailo,” ungkap Wicky.

Mailo memiliki ciri khas dari pemilihan desainnya yang banyak gambar dan juga bermain pewarnaan. Mengusung tiga desain yang diantaranya space, adventure, dan urban, Mailo memahami bahwa selera pasar masih sangatlah beragam.

“Kenapa kita gak fokus satu tema, karena saya lihat brand yang bisa survive dalam jangka waktu panjang itu mereka yang bisa beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Jadi, kita memenuhinya dengan masih ngikutin selera pasar dulu,” tambah Wicky.

distro palembang
instagram.com/mailo.ltd

 

Mailo sendiri menjual berbagai outfit mulai dari kaos, jaket, hoodie, chino dan sweater. Untuk terus memanjakan para konsumennya, setiap bulannya Mailo selalu mengeluarkan minimal tiga artikel baru menyesuaikan tren yang sedang ramai.

Meskipun melakukan produksi di Bandung, tetapi Mailo justru membuka toko offlinenya di Palembang, tepatnya di Jalan Mayor Salim Batubara. Palembang dipilih karena persaingan bisnis fashion di sana belum sepadat seperti di Bandung. Tak hanya itu, selera pasar di sana juga dianggap berbeda dengan di Bandung.

“Selera pasar di Palembang dianggap lebih sesuai dengan konsep yang ditawarkan Mailo. Kalau di Bandung, pasar lebih suka sama brand lama yang sudah terkenal, nah kalau di Palembang mereka suka yang baru-baru dan mudah ke bawa arus. Tantangannya kita harus terus berinovasi membuat sesuatu yang baru biar pasarnya gak putus,” jelas Wicky.

clothing line
instagram.com/mailo.ltd

 

Membanderol produknya dengan harga mulai dari Rp. 115 ribu hingga Rp. 395 ribu, Mailo menargetkan pangsa pasarnya di usia remaja hingga dewasa awal.

Melihat tren pasar saat ini, Wicky merasa resah karena banyak anak muda yang lebih tertarik menggunakan brand luar yang KW dibandingkan brand lokal yang ori. Untuk itu, Wicky mengajak agar para anak muda mensupport brand-brand lokal yang sedang berkembang.

“Semakin banyak orang yang pakai brand lokal, semakin banyak juga pengusaha yang bisa buka lapangan kerja. Saya yakin semakin lama juga kita bisa berdiri sendiri dengan produk-produk buatan kita sendiri,” tutup Wicky.