Memiliki hobi merajut, wanita asal Malang bernama Maria Ulva tak menyangka bahwa hobinya tersebut akan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Bisnis yang ia geluti sejak 2016 ini diberi nama Boscha dan kini sudah sangat berkembang dan dikenal banyak masyarakat.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Maria memberdayakan rekan-rekan komunitasnya serta ibu-ibu di sekitar pemukimannya sebagai pengrajin rajut. Tiap pengrajin memiliki tugasnya masing-masing mulai dari merajut, menjahit, hingga jadi tukang sol sepatu.
Boscha menghadirkan berbagai produk rajut seperti boots, tas, dompet, aksesoris hingga home decor.
Maria mengakui bahwa proses produksinya memakan waktu yang cukup panjang. Hal ini tidak terlepas karena pembuatannya yang dilakukan secara handmade tanpa menggunakan bantuan mesin sedikitpun. Meski demikian, ia menjamin bahwa produk yang dihadirkan tidak akan mengecewakan konsumennya.
Dalam proses produksinya, Maria menjelaskan bahwa pembuatan pola atau desain jadi step pertama yang ia kerjakan. Pada setiap produk akan memiliki pola yang berbeda karena lekukan atau garis yang dibuat memiliki hitungan rajut yang berbeda.

Setelah pola atau desain dibuat, langkah selanjutnya ialah perajutan. Para perajut akan membuat semirip mungkin produknya sesuai dengan pola atau desain yang sudah ditentukan. Dalam setiap perajutan produk, biasanya membutuhkan waktu 1 hingga 2 minggu.
Untuk memanjakan para konsumennya juga, Boscha menerima permintaan produk custom. Para konsumennya bebas untuk menentukan model, ukuran serta warna yang mereka inginkan.

Tak hanya sekedar berbisnis, Maria juga membuka kelas rajut untuk para wanita yang tertarik untuk belajar rajut atau sekedar mengisi waktu luangnya. Kelas rajut bisa dilaksanakan baik secara kelompok maupun privat.
Untuk kamu yang penasaran dengan produk-produk rajut dari Boscha atau justru ingin mulai belajar tentang rajut, kamu bisa mencari informasinya dengan mengunjungi Instagram @boscha_rajut_malang.