P enggunaan jam tangan menjadi sebuah keharusan bagi sebagian orang karena jam tangan dianggap sebagai pelengkap gaya fashion mereka dan juga bagian dari life style mereka.
Namun, beberapa orang masih menggunakan jam sesuai karena fungsinya yaitu sebagai penunjuk waktu. Maka dari itu mereka lebih memilih untuk menggunakan jam-jam tangan yang minimalis seperti produk dari Lanccelot.
Nama Lanccelot terinspirasi seorang Ksatria Meja Bundar dalam legenda Arthurian yang bermana Sir Lancelot du Lac.
– Founder Lanccelot, Dharmawan Tanoto
Lancellot sendiri merupakan brand jam tangan dan perhiasan lokal yang memiliki kualitas internasional. Desainnya yang klasik membuat jam tangan yang satu ini sering dibandingkan dengan pesaingnya Daniel Wellington.
Meski demikian, Lanccelot memiliki desain klasik yang berkiblat pada gaya Eropa. Hal ini juga menyebabkan Lanccelot berhasil menggapai pasar internasional seperti Inggris, Spanyol, Jerman, Amerika, serta beberapa negara Asia.
Sang founder Dharmawan merasa bahwa industri perhiasan dan jam tangan memiliki potensi yang besar di sektor bisnis. Maka dari itu, ia menciptakan Lanccelot yang hingga kini memiliki 6 seri.

Keenam seri tersebut diantaranya yaitu Romans Wood of Black Forest, Navigator of Ramses, Romans of Dux, Navigator of Romulus, Aegis of Arthur dan Aegis of Scipio. Dua seri terakhir menjadi seri andalan dari Lanccelot.
Untuk produk Aegis of Arthur, Dharmawan mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi dari mitologi hebat. Aegis of Arthur juga didesain sebagai jam tangan yang klasik tetapi autentik. Penggunaan strap metal emas juga membuat jam tangan yang satu ini disukai banyak orang.

Sementara produk Aegis of Scipio merupakan jam tangan yang dibuat dengan sentuhan klasik nan elegan. Terinspirasi dari seorang legenda asal Roma, Aegis of Scipio memberikan kesan yang berani dan juga bertalenta.
Dari segi desain, Aegis of Scipio memiliki detail dan presisi yang terbilang ekstrim. Hal ini membuat jam tangan yang satu ini terlihat sangat canggih, kekinian, dan cantik.