Dalam sejarahnya, Pasar Kosambi dulunya begitu diminati bahkan jadi pusat sosial ekonomi para pekerja Pindad yang dipindahtugaskan dari Surabaya ke Bandung. Namun fenomena saat ini, Pasar Kosambi bukan lagi jadi destinasi utama masyarakat Bandung untuk berbelanja. Padahal, jika diliat secara geografis, Pasar Kosambi berada di pusat kota dan tempat yang strategis.
Kehadiran berbagai mall serta pasar tradisional baru di Bandung, perlahan tapi pasti mulai meluluhlantahkan eksistensi Pasar Kosambi. Bahkan, pasar yang memiliki 6 lantai ini, hanya aktif di lantai pertamanya saja.
Dalam setahun, Pasar Kosambi hanya ramai satu bulan dan itu hanya untuk membeli seragam.
Melihat kondisi tersebut, Rilly Robbi Gusadi yang sudah lama menetap di Pasar Kosambi dengan toko sepatunya “Gudang Warrior” tergugah untuk kembali membangkitkan Pasar Kosambi. Hingga akhirnya pada tahun 2018, ia berinisiasi untuk menciptakan creative space di Pasar Kosambi dengan nama The Hallway Space yang berada di lantai 2.
“Hallway kan artinya lorong, dari segi interiornya juga kan kalau mau jalan dari satu tenant ke tenant yang lain seperti lewat lorong, makanya pemilihan namanya diambil dari situ karena kita juga ingin memberikan experience berbelanja yang berbeda,” cerita Rilly, founder The Hallway Space.
View this post on Instagram
Rilly juga bercerita bahwa pembangunan The Hallway Space cukup memakan waktu yang panjang karena menemui berbagai kendala. Kebakaran pasar pada tahun 2019 lalu serta pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang perlu dihadapi Rilly dkk dalam membangun creative space ini.
Hingga akhirnya pada 1 Oktober lalu, The Hallway Space mengadakan soft launching guna memperkenalkan tempat tersebut ke masyarakat Bandung. Dalam soft launching tersebut juga diramaikan oleh Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana.
“Untuk grand launchingnya kita masih nunggu momen karena emang butuh exposure serta massa yang banyak, jadi kita masih lihat kondisi sampai situasinya mulai membaik,” tambah Rilly.
Rilly bercerita bahwa di The Hallway Space terdapat 70 toko yang berisikan 52 tenant mulai dari tenant fashion, F&B, hobbies, lifestyle juga area kantor. Ia juga sangat membuka kesempatan bagi para komunitas yang membutuhkan tempat untuk mengadakan event.
Menargetkan segmen pasarnya di anak muda, produk-produk yang dijual di The Hallway Space memang kebanyakan produk-produk kekinian. Hal tersebut membuat jualan yang dilakukan The Hallway Space tidak akan mengganggu pedagang-pedagang yang berjualan di lantai 1.
Tak hanya sebagai tempat untuk berjualan, kehadiran dari The Hallway Space ini diharapkan bisa jadi wadah bagi masyarakat Bandung untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi yang mereka miliki.
“Alasan saya membangun The Hallway Space di Pasar Kosambi karena saya ingin memanfaatkan area yang sudah terbengkalai lama serta saya juga ingin menaikkan traffic pengunjung ke pasar Kosambi. Harapannya semoga pedagang lain di Pasar Kosambi mendapatkan imbas yang baik,” tutup Rilly.