Seorang wanita bernama Carolina Danella Laksono atau yang lebih akrab disapa Olin tahu betul bagaimana mengelola limbah dari bisnisnya. Olin memiliki sebuah brand fashion yang ia berinama Cottonology. Brandnya ini mengusung konsep Green Company dan ramah lingkungan.
Tidak ada limbah dari sisa produksi yang terbuang karena semuanya didaur ulang.
– Olin
Dalam memulai bisnisnya, Olin memang menekankan pada keberlangsungan lingkungan hidup di sekitar pabrik. Maka dari itu, pengelolaan limbah pun dilakukan guna meminimalisir terjadinya dampak-dampak yang negatif.
Sesuai dengan nama brandnya, produk-produk dari Cottonology menggunakan bahan katun organik. Pemilihan bahan tersebut dikarenakan Olin merasa bahwa katun organik tidak akan merusak lingkungan, baik pada proses produksi mapun perawatannya. Hal ini karena katun organika tidak menggunakan bahan kimia.

Cottonology sendiri lebih fokus dalam memproduksi item fashion untuk pria seperti kemeja, kaos, celana panjang, sweater, topi, tas, dan lain-lain.
Olin menjelaskan bahwa jika dilihat dari kacamata industri, bisnisnya ini berpotensi untuk menimbulkan banyak limbah. Akan tetapi karena proses produksi dari hulu ke hilir membuat dirinya mampu mengontrol proses produksinya sehingga benar-benar terjaga dari proses pencemaran.

Dari sisi bisnis, konsep Green Company yang diusung oleh Cottonology membuat harga produknya menjadi sangat terjangkau. Hal tersebut pun memengaruhi ke pangsa pasar dari Cottonology yang bisa masuk untuk berbagai kalangan.
Pemasaran produk-produk dari Cottonology sendiri sudah tersedia dalam dua channel baik online maupun offline. Untuk online-nya, Cottonology menjual produknya melalui website resmi mereka www.cottonology.com serta beberapa platform e-commerce lainnya.
Untuk offlinenya, Cottonology sudah membuka 60 top-up store di 30 kota di Indonesia. Untuk informasi mengenai lokasi-lokasi top-up storenya, kamu bisa mengunjungi Instagram @cottonology untuk informasi lebih lanjutnya.