P erhiasan yang terbuat dari emas ataupun perak tentu merupakan hal yang biasa. Akan tetapi jika perhiasan terbuat dari keramik tentu merupakan hal yang menarik. Ditangan dua dara asal Bandung, Tania Andina Kardin dan Kania Diedra Ismi terciptalah perhiasan yang terbuat dari keramik atau yang mereka sebut Kar Jewellery.
Dewasa kini emas dan perak sudah dipandang ortodok dan hanya cocok digunakan oleh wanita saja. Perhiasan berbahan dasar keramik bisa jadi pilihan yang baru bagi para pecinta perhiasan.
Tania menjelaskan kata ‘Kar’ tersebut diambil dari bahasa Armenia Kuno yang memiliki arti batu atau keramik. Usaha Kar Jewellery yang mereka jalankan sudah dimulai sejak tahun 2013 silam. Kedua wanita kreatif ini merupakan lulusan Kriya Keramik Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

Tania mengungkapkan bahwa fokus utama dalam pengerjaan kriya keramik kecil ialah pada detail produk. Pengerjaan kriya keramik tersebut dilakukan di Jalan Cihampelas 214 Bandung. Dari tempat tersebutlah menghasilkan berbagai aksesoris dan perhiasan cantik bergurat yang melewati pembakaran 1.240 derajat celcius.

Belakangan ini tren cincin pernikahan berbahan emas dan perak beranjak surut diminati. Cincin pernikahan berbahan material zirconium, black platinum hingga keramik pun menjadi opsi yang banyak orang pilih.
Dalam pemasarannya, Kar Jewellery menjual perhiasan-perhiasannya di Happy Go Lucky Store Jalan Ciliwung 14 dan Studi Kar Jalan Cihampelas 214 Bandung.
Tak hanya di Bandung, di Jakarta juga Kar Jewellery bisa didapatkan di Pasific Places Jalan Jendral Sudirman Jakarta. Bagi para konsumen diluar area Bandung dan Jakarta juga bisa melakukan pemesanan online melalui akun instagram @karjewellery.