Menyambut perayaan Imlek yang tinggal beberapa hari lagi, biasanya orang-orang yang merayakannya mendekorasi rumah mereka dengan serba merah. Tak hanya itu, pakaian yang digunakan juga serba merah. Lantas mengapa perayaan Imlek identik dengan warna merah?
Warna merah dianggap membawa keberuntungan dan rejeki.
Dilansir dari rd.com, latar belakang identiknya warna merah dengan perayaan Imlek dikarenakan seekor binatang buas bernama Nian yang kerap meneror penduduk desa pada Tahun Baru China. Terornya sendiri beragam mulai dari memakan tanaman, hewan ternak, hingga anak-anak.
Saat itu, penduduk desa mengetahui bahwa hewan berkepala singa ini takut terhadap tiga hal yang diantaranya api, kebisingan, serta warna merah. Dengan pengetahuan tersebut, akhirnya para penduduk desa berhasil mengalahkan Nian dan membuat desanya menjadi aman dan tentram.
Hal tersebutlah yang melandasi perayaan Imlek kerap diidentikkan dengan warna merah, seperti penggunaan lampion ataupun amplop berwarna merah. Membagikan amplop berisi uang sendiri merupakan salah satu cara yang paling populer dalam merayakan Imlek. Amplop merah Cina dipercayai memiliki kekuatan yang mampu mengusir roh jahat.
Penulis buku My First Chinese New Year, Karen Katz juga menjelaskan bahwa biasanya lentera merah yang digantung di luar pintu mampu untuk menangkal kesialan. Tak hanya itu, kertas guntingan merah yang dijadikan dekorasi dinding juga memiliki manfaat yang serupa.
Jadi, untuk menghindari kesialan dan mendapatkan keberuntungan, siapkah kamu merayakan Imlek tahun ini dengan konsep serba merah?
