Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia ini diyakini akan banyak merubah kebiasaan masyarakat termasuk dalam berbelanja. Tren bisnis digital pun diyakini akan mengalami pergeseran seperti yang diungkapkan oleh Dilip Mistry.
Dilip Mistry merupakan Partner and Leader of Mckinsey Digital Labs North Asia.
Mistry menerangkan bahwa pergeseran kebiasaan konsumen akan sedikit banyaknya mengubah tren bisnis digital di masa pandemi serta pasca pandemi. Ia menjelaskan bahwa akan ada enam poin utama terkait perubahan serta impilkasinya pada bisnis di era kini dan mendatang.
“Pertama adalah e-commerce dan model online akan berkembang di (model bisnis) B2C dan B2B, dan memberi dampak positif bagi mereka yang bergerak cepat dari omni-channel ke all-digital,” ungkap Mistry.
Mistry menyebut hal tersebut dikarenakan terjadinya perubahan di mana konsumen dan pelaku bisnis memilih untuk belanja secara online lebih signifikan.

Tak hanya itu, Mistry menjelaskan bahwa akan terjadinya kesenjangan dalam rantai pasokan serta lonjakan permintaan untuk layanan ataupun produk yang sebelumnya tidak ada. Hal ini diyakini akan menggeser tren bisnis digital.
“Rantai pasokan yang lebih sederhana dan lebih fleksibel akan lebih berhasil, dan seluruh industri akan beralih ke model online seperti pembelajaran, layanan kesehatan, dan bahkan layanan rumah tangga,” tambah Mistry.
Dengan pergeseran tren yang terjadi ini, Mistry merasa bahwa akan banyak permintaan pasar terhadap produk atau layanan lain secara tiba-tiba. Hal ini sebenarnya bisa jadi peluang bisnis yang baik, bila para pelaku usaha bisa jeli melihat kebutuhan masyarakat pasca pandemi.
“Hal ini menimbulkan alternatif baru yang sustainable untuk solusi bisnis tradisional, terutama dalam energi, yang akan mendapatkan daya tarik pelanggan yang lebih kuat,” tutup Mistry.