Berawal dari ketertarikannya terhadap dunia denim, tiga mahasiswa asal Bandung bernama Wili, Elias, dan Raden akhirnya membangun sebuah brand denim dengan nama Messa. Brand yang terbentuk sejak tahun 2016 ini, baru benar-benar menjalankan usahanya pada awal tahun 2018.
Salah satu foundernya, Elias memang sudah lama berkecimpung di dunia denim. Sebelum membangun Messa, Elias memang sudah bergelut di dunia denim melalui toko jualan jeans bekas bernama Second Branded.
Berbisnis di sektor denim karena kita suka dan paham tentang jeans.
Bertemu dengan dua rekannya yang memiliki frekuensi sama di sektor denim, akhirnya membuat mereka memutuskan membangun Messa. Tak sekedar membangun bisnis, Messa hadir di industri denim tanah air dengan menghadirkan diferensiasi dari brand denim lainnya.
“Awalnya kita konsen di outer denim seperti trucker jacket, karena kita melihat peluang bisnis dan ada demand-nya. Kita juga merasa bahwa brand denim lokal saat ini kebanyakan memproduksi produk celana,” ungkap Wili.
Konsep desain jadi hal terpenting yang ditekankan Messa dalam setiap produknya. Selaku desainer, Elias selalu menghadirkan desain-desain baru di tiap rilisan produk barunya. Hal ini membuat produk-produk Messa terbilang tidak monoton dan cenderung eksploratif.
“Saya merasa bahwa brand-brand yang meluncurkan trucker jacket terlalu berpatokan pada seri Levi’s yang hanya ada 3 yaitu Type 1, Type 2, dan Type 3. Padahal, saya memiliki perspektif bahwa desain itu kompleks dan bisa dikulik lebih jauh,” ungkap Elias.
Selain melakukan eksplorasi pada sisi desainnya, Messa juga melakukan eksplorasi pada materialnya. Messa kerap kali mengombinasikan kain denim dengan kain cordura. Selain itu, Messa juga senang menggunakan garmen-garmen eksploratif terutama yang berasal dari Jepang.
Dalam waktu terdekat, Messa tengah mempersiapkan diri untuk masuk ke pasar yang lebih luas lagi yaitu pasar mancanegara. Terdekat, Messa bergabung sebagai sponsor di salah satu kompetisi denim internasional. Messa jadi brand Indonesia pertama dan satu-satunya yang ikut andil dalam kompetisi denim internasional ini.
“Kita juga tengah men-develop website kita agar buyer dari luar negeri lebih mudah untuk mengakses katalog produk kita. Di lokalnya sendiri, kita akan ikut buka tenant di Wall of Fades Online yang akan digelar pada September 2020 ini,” tambah Wili.
Bagi Messa, produk-produknya ini tak hanya sebagai ladang untuk mencari profit saja. Namun melalui produk-produknya, Messa ingin menyajikan sebuah karya dalam bentuk produk fashion seperti trucker jacket, tshirt, celana denim hingga totebag.
“Sampai sekarang kita masih buat produk sesuai apa yang kita mau bukan pasar mau. Jadi brand ini sebagai media kita buat berkarya untuk menuangkan ekspresi-ekspresi kita. Kalau masalah selling, itu jadi bonus buat kita,” tutup Elias.
Bagi kamu pecinta denim dan ingin mendapatkan produk denim yang tidak biasa, kamu bisa menilik produk-produk dari Messa dengan mengunjungi Instagram @messafinegoods.