Niion, Tas Unik yang Bisa Tunjukan Karakter Pemiliknya

niion tas unik

S ebuah tas unik di Bandung berhasil menarik perhatian masyarakat pasalnya tas tersebut bersifat tembus pandang sehingga orang lain bisa mengetahui isi yang ada didalam tas tersebut. Kemunculan ide ini bermula dari kegusaran sang owner Adit Yara yang melihat para pengguna media sosial seringkali menampilkan kepalsuan.

Di medsos kan orang-orang sering menampilkan kepalsuan. Kalau mau posting, mereka pake filter biar pede. Nah, kita mau kritik perilaku itu lewat produk tas yang transparan, sehingga orang harus berani menunjukkan jatidirinya, honest to society.
– Adit Yara, dilansir dari sindonews.com

Maka terciptalah tas dengan merek Niion yang diberi nama Niion See Through atau yang memiliki arti Niion Tembus Pandang. Tas yang satu ini berbahan dasar mika dan nylon. Kemunculan Niion See Through ini juga bisa dibilang sebagai titik tolak kesuksesan dari produk lokal Bandung ini.

tas unik bandung
instagram.com/niion_id

 

Sejak kemunculan pertama kalinya pada tahun 2013, Niion sukses menguasai pangsa pasar dengan bisa memproduksi 3.000 tas perbulan untuk model Niion See Through. Meski demikian Niion See Through hadir dengan berbagai inovasi yang membuat konsumen memiliki banyak opsi dalam memilih tas sesuai seleranya.

Niion sendiri saat ini sedang mencoba memperluas segmen pasarnya. Awalnya, Niion hanya menyasar kalangan milenial yang kebanyakan mencangkup anak-anak SMP dan SMA. Tetapi saat ini Niion juga sedang mencoba menyasar kalangan-kalangan middle up.

 

niion tas unik
instagram.com/niion_id

Tak hanya itu, permintaan pasar yang semakin besar juga membuat mereka semakin memperbanyak produksi tasnya. Jika sebelumnya Niion hanya memproduksi 2.500 hingga 3.000 tas perbulan, kini Niion memperbanyak produksinya hingga 4.000 sampai 5.000 tas perbulan.

Dibalik kesuksesannya, sang owner bercerita bahwa saat merintis usahanya tersebut hanya bermodalkan Rp. 20 juta. Inspirasinya dalam menciptakan bisnis fashion juga muncul saat dirinya bekerja di Singapura. Saat itu, ia merasa kehidupan di Singapura sangatlah glamor karena banyak menggunakan barang-barang branded.

 

Hingga akhirnya saat itu, ia memutuskan pulang ke Bandung dan melanjutkan pendidikannya di Program Studi Magister Administrasi Bisnis Institut Teknologi Bandung (ITB). Usai menyelesaikan pendidikannya, akhirnya Adit bersama dua rekannya memutuskan untuk berkecimpung di dunia bisnis tas.

Hingga saat ini usaha Adit dan dua rekannya tersebut berhasil diminati negara-negara tetangga seperti Brunei Darussalam, Malaysia, hingga Singapura. Dari modal Rp. 20 juta yang dikeluarkan kini Niion sudah mendapatkan omset di kisaran Rp. 300 hingga 500 juta.