Rizky Yanuar: SCH Bukan Hanya Produk Fashion tapi Karya Seni

brand anak muda

B erawal dari keprihatinan melihat kondisi Indonesia yang didera krisis moneter, tiga pemuda asal Bandung Rizky Yanuar, Arif Maskom, dan Firman Firdaus berinisiatif untuk membuat sebuah brand lokal yang diberi nama Ouval Research pada tahun 1997.

Saat itu, produk luar negeri memang menguasai pasar fashion Indonesia. Saat itu muncul keresahan pada Rizky dkk karena melihat banyak orang harus mengeluarkan biaya besar hanya untuk memiliki tampilan yang keren. Hingga akhirnya terciptalah sebuah distro yang saat ini berganti nama menjadi SCH.

Penggantian nama dari Ouval Research menjadi SCH agar lebih simpel dan mudah diingat.

Produk SCH sendiri terbilang cukup kekinian karena sesuai pangsa pasar mereka yang mengincar di usia 15 hingga 25 tahun. Jika kebanyakan distro lebih dominan dengan produk prianya, di SCH kesenjangannya tidak terlalu terlihat karena produknya 60 persen dibuat untuk pria dan 40 persen untuk wanita.

ouval research
instagram.com/schofficials

 

Sang owner SCH, Rizky Yanuar mengungkapkan ciri khas dari produk SCH ialah designnya yang lebih dominan menggunakan unsur typografi. Produk SCH juga dianggap tak hanya sebagai produk fashion semata tetapi juga sebuah karya seni.

“SCH juga mengusung konsep Interconnection between Art and Technology yaitu merupakan penggabungan antara suatu karya seni yang bisa dinikmati dipadukan dengan teknologi yang mendukung kenyamanan dan kualitas produk,” tutur Rizky.

sch
instagram.com/schofficials

 

SCH sendiri menjadi salah satu distro yang produknya cukup lengkap. Mulai dari jaket, sweater, t-shirt, polo, dresses, sepatu, sendal, dompet, dan aksesoris-aksesoris lainnya terdapat di toko SCH. Meski demikian t-shirt dan jaket dianggap sebagai produk yang paling banyak di cari orang.

“T-shirt dan jaket ya yang paling laku karena produk tersebut dipakai dalam kegiatan sehari-hari,” ungkap Rizky.

Dalam memperkenalkan usahanya, Rizky melakukan berbagai cara promosi mulai dari iklan, promosi penjualan, mengikuti event, publikasi di media, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, dan menggunakan jasa endorsement sosok-sosok kenamaan.