D unia fashion lokal Bandung terutama tentang distro memang sangat identik dengan produk-produk yang pasarnya merupakan pria. Hal ini tidak terlepas dari sejarah distro yang memiliki keterkaitan dengan dunia skateboard dan juga musik. Saat itu memang skateboard dan musik sangat digandrungi oleh remaja-remaja pria di Bandung.
Mencoba mencari celah bisnis, Flashy muncul dengan membangun branding produk fashion untuk wanita. Hal ini tentu menjadi angin segar saat itu di mana kebanyakan distro lebih menjual produk fashion pria. Pasar Flashy juga bisa dibilang cukup luas karena menyajikan produk wanita anak-anak hingga wanita dewasa.
Flashy sendiri muncul berkat hobi sang owner Windy Wulandary yang gemar berjualan tas saat kuliah.
Tepat pada tahun 2000, Flashy akhirnya mulai membuka gelar yang saat itu berada di Jalan Dipatiukur dan Sultan Tirtayasa. Tak hanya menjual tas, saat itu Flashy juga menjual produk lainnya seperti pakaian dan juga aksesoris.

Flashy sendiri bisa muncul bukan hanya dari kerja keras Windy. Saat itu sang suami Ade Andriansyah ikut andil dalam membentuk brand fashion wanita ini. Keduanya saling berbagi tugas di mana Windy fokus pada pengerjaan dan pengembangan produk, sementara Ade fokus pada pemasaran produknya.

Dalam membuat produknya, Flashy selalu melakukan pembatasan agar produk Flashy memiliki nilai ekslusivitas. Kelebihan lainnya dari Flashy ialah kualitas jahitannya yang rapi. Lalu, Flashy juga menawarkan fasilitas reparasi tas seumur hidup dengan kriteria tertentu.
Dalam melakukan strategi marketingnya, Flashy menawarkan kartu anggota yang memiliki beberapa keuntungan bagi anggotanya. Tak hanya itu, Flashy juga kerap memberikan diskon pada tanggal tertentu. Pemasarannya juga dilakukan melalui dua jalur yaitu offline dan online. Flashy sendiri telah terbagi ke enam kota besar di Indonesia.
Sebagai brand lokal, Flashy juga tak mau tutup mata melihat perkembangan gaya fashion masyarakat modern saat ini. Maka dari itu Flashy konsisten mempertahankan kualitas yang ia sudah bangun sekaligus menciptakan produk lokal yang tidak kalah bagus dari produk impor.